Posts

Dini Hari Tadi

Image
Lelaki itu tengah berbaring di tempat tidurnya. Matanya terbuka lebar melihat ke atas membentur langit-langit. Di pukul dua dini hari ada banyak hal yang bisa ia dengar. Detak jantungnya sendiri, jam di dinding, jangkrik, dan suara pabrik di kejauhan. Terselip di antaranya suara-suara dari kepalanya sendiri yang berdengung seperti sekumpulan lebah yang sedang terbang mengepakkan sayapnya.  Kantuk tak datang lagi malam ini. Sebagai gantinya ada kesepian yang akan menyiksanya hingga pagi menjelang. Mulanya, kesepian mencekik lehernya hingga ia kesulitan untuk bernafas. Selanjutnya, ia meremas jantung lelaki itu hingga timbul rasa nyeri di dadanya. Kemudian, ia memutar sebuah rekaman berisi segala penyesalan milik lelaki itu. Bisa kau lihat berbagai macam penyesalan terpantul dari mata lelaki itu. Kesalahan di masa lalu, kata-kata yang tak sempat terucap, kata-kata yang terlanjur tumpah, janji-janji yang tak pernah terpenuhi, dan segala bentuk penyesalan lainnya. Lelaki itu bergidik. ...

gadis di dalam angkot 4

Image
Tak lama lagi murid kelas 3 akan menghadapi ujian nasional. Itu artinya akan ada hari libur bagi murid kelas 1 dan 2. "Anak kelas 3 ujian kapan sih?" Temanku Choni membuka percakapan siang itu saat sedang makan di warung mie langganan kami. "Kalau tanggal pastinya aku kurang tahu, tapi yang jelas bulan april ini," sahutku. "Libur 3 hari nanti ada kegiatan?" Tanya temanku Choni. "Aku enggak ada, palingan di rumah aja. Kau gimana Ren?" jawab Ansari. "Aku juga belum ada sih. Palingan di rumah aja," Jawabku. "Daripada bosan di rumah cari kegiatanlah. Udah agak lama semenjak terakhir kita jalan-jalan," Ujar Choni. "Memang mau kemana?" tanyaku. "Kalau ke pemandian dekat rumahmu aja gimana?" usul Choni. "Bisa aja sih," jawabku. "Sekalian aja menginap di rumahmu. Sehari aja. Hari pertama keliling kampung, besoknya baru ke pemandian," Rohim yang baru selesai makan memberikan usul. ...

Gadis di dalam angkot 3

Image
Bel tanda istirahat berbunyi membuyarkan konsentrasi orang-orang di kelas ini. Ada yang menghela nafas, ada juga yang mulai memasukkan bukunya ke dalam tas. Pak guru yang hanya membawa satu buku itupun beranjak dari ruangan. "Kita lanjutkan hari kamis lagi, jangan lupa kerjakan PRnya." Iapun melangkah keluar. Aku yang sudah memasukkan bukupun beranjak keluar kelas. "Mau kemana kau?"Temanku memanggil. "Mau turun." "Titip jajananlah." "Aku gak ke kantin." "Lah terus?" Aku bingung harus menjawab apa. Aneh juga kalau kujawab aku mau melewati ruang kelas anak kelas 3. Lagipula aku tak ingin mengajaknya menemaniku melewati ruangan anak kelas 3. Nantinya dia pasti bakal penasaran dan berpikiran yang aneh-aneh. "Mau beli apa?". "Kayak biasa ya". "Okelah, nanti kubelikan". "Sep." Aku berjalan keluar kelas dan menyusuri koridor. kulewati ruangan anak kelas 2 dengan manusia-manusia b...

Gadis di dalam angkot 2

Image
Sudah beberapa waktu berlalu sejak pertemuanku dengan gadis itu. Sejak itu pula aku selalu berusaha untuk dapat pulang bersamaan dengannya. Sebenarnya ada tiga angkot yang dapat kunaiki untuk dapat pulang. Tapi dengan alasan menunggu gadis itu aku selalu berusaha untuk naik trayek angkot saat aku pertama kali bertemu dengannya, meskipun berangkatnya paling lama. Sudah beberapa kali aku mencoba untuk menunggunya, tetapi dia tidak kunjung muncul juga. Apakah aku terlalu cepat naik angkotnya? Atau memang dia yang sudah pulang sebelum aku menunggunya di angkot ini? Suatu hari saat menunggu di angkot sambil bosan, aku memandang keluar. Ah langit sudah gelap sekali seperti hujan siap tumpah kapanpun dikehendaki. Dan benar saja. Tak berapa lama rintik-rintik hujan mulai turun dari langit. Orang-orang mulai berlarian untuk berteduh menghindari hujan. Sebelum hujan benar-benar deras seorang gadis berlari dan masuk ke dalam angkot yang kunaiki, gadis berkuncir kuda dengan papan nama berwarna...

Gadis di dalam angkot

Image
                                      Siang hari yang panas ini membuat punggungku menempel ke seragam akibat peluh yang terus menerus keluar. Kubuka jendela angkot ini, berharap dapat mengurangi panas udara yang kurasakan. Sambil menunggu angkot penuh agar dapat berangkat aku menyenderkan tubuhku dengan mata sayu. Tempat duduk bagian belakang menjadi tempat duduk favoritku saat naik angkot. Bila tidur maka kecil kemungkinannya akan terjatuh ke depan atau bersenderan di pundak orang lain. Yang menjadi masalah saat duduk di belakang adalah bila kita turun sebelum tujuan akhir dari angkot tersebut, sedangkan penumpang masih banyak. Untuk anak sekolah yang tasnya besar tentu akan kesulitan untuk keluar dari kerumunan orang di dalam angkot. Seorang gadis sma masuk ke dalam angkot yang aku tempati. Ia mengambil tempat duduk di bagian belakang, tepat di depanku. Aku mengamatinya secara perlahan. ...